DEDUKATIF
2.DEDUKATIF
Silogisme
kategorial ? Silogisme kategorial dibatasi sebagai suatu argument
deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya
tiga) proposisi kategorial, yang disusun menjadi tiga term yang muncul dalam
rangkaian pernyataan itu, dan tiap term hanya boleh muncul dalam dua
pernyataan, misalnya:
(1) Semua karyawan
adalah PNS.
(2) Semua PNS adalah
peserta Jamsostek.
(3) Jadi, semua
karyawan adalah peserta Jamsostek.
Silogisme
hipotesis? Silogisme hipotesis atau silogisme pengandaian adalah
semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotesa. Silogisme hipotesis
bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam
proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi. Premis mayornya mengandung pernyataan
yang bersifat hipotesis. Oleh sebab itu rumus proposisi mayor silogisme ini
adalah:
Jika P, maka Q
Contoh 1:
Premis Mayor : Jika tidak turun
hujan, maka Jazira akan pergi kencan.
Premis Minor : Hujan
turun
Konklusi
: Sebab itu Jazira tidak akan pergi kencan
Silogisme
alternative? Jenis silogisme alternative biasa juga disebut dengan
silogisme disjungtif, karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi
alternative, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau
pilihan. Sebaliknya proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang
menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi silogisme ini
tergantung pada premis minornya, jika premis minornya menerima satu alternative
maka alternative lainnya akan ditolak; dan jika premis minornya menolak satu
alternative maka alternatik lainnya akan diterima dalam konklusi.
Contoh :
Premis Mayor : Zian ada di
sekolah atau di rumah.
Premis Minor : Zian ada
di sekolah
Konklusi
: Sebab itu, Zian tidak ada
dirumah
Entinem
? Silogisme sebagai suatau cara untuk menyatakan pikiran tampaknya
bersifat artificial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu muncul
hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun
dihilangkan,proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran dan dianggap
diketahui pula oleh orang lain. Bentuk semacam ini dinamakan entimem (dari
enthymeme>enthymema,yunani. Kata itu berasal dari kata kerja enthymeisthai
yang berarti ‘simpan dalam ingatan’). Entimen adalah penalaran deduksi secara
langsung.
Misalnya sebuah silogisme asli
akan dinyatakan oleh seoarang pengasuh ruangan olahraga dalam sebuah harian
sebagai berikut:
Premis mayor : Siapa saja
yang dipilih mengikuti pertandingan Thomas Cup adalah seorang pemain kawakan.
Premis minor : Rudy
Hartono terpilih untuk mengikuti pertandingan Thomas Cup
Konklusi
: Sebab itu Rudy Hartono adalah seorang pemain (bulu tangkis) kawakan.
SUMBER :
http://irabieber.wordpress.com/category/paper/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100915043818AAxuA8k
0 comments: